Friday, May 06, 2005

21122002


Dua Puluh Satu Desember Tahun Dua Ribu Dua Masehi.
Ku pakaikan cincin kawin di jari manis tangan kanan Isteriku.

Liana..... seorang gadis berusia 25 tahun, seorang gadis hitam manis dengan wajah yang menaburkan berjuta-juta cahaya yang telah menaklukan hatiku..... meyakinkan aku bahwa hatinya adalah dermaga bagi hatiku yang telah terlalu jauh berlayar.

Semoga janji-janji yang telah ku ucapkan akan terus ku pegang teguh sampai akhir hayat.

"Saya terima nikah dan kawinnya Liana binti Madinah dengan mas kawin tersebut......tunai."

"Jakarta 21.12.2002"

Ayah

Hari ini saya rindu sekali dengan sang Ayah.
Seorang ayah yang selalu memberikan kehangatan serta kasih sayangnya bagi kami semua.
"Ayah...dengarkanlah"
"Aku ingin bertemu.... walau hanya dalam mimpi."

Ingin rasanya aku bersimpuh di kaki beliau sambil memijat kakinya yang sudah tidak seperti dahulu lagi..... sepasang kaki yang tangguh, sepasang kaki yang sanggup berjalan ribuan kilometer hanya untuk mencari sesuap nasi bagi isteri dan anak-anaknya.

Kini ketangguhan kaki-kaki itu tinggallah legenda, sepasang kaki dari laki-laki tua yang dibalut dengan kulit yang sudah keriput.

Janganlah engkau risau Ayahku, kini aku bisa menggunakan kaki-kakiku setangguh apa yang telah engkau lakukan dahulu kala.
Akan aku lakukan apapun yang bisa membuatmu bahagia... itu semua aku lakukan dengan ikhlas....se-ikhlas saat engkau mencari sesuap nasi untuk kami.

"Illahi anta maksudi, wa ridho ka'matlubi."

Thursday, May 05, 2005

Akankah ku berjumpa dengan Mu siang ini......?

Pagi ini pukul 06:30 Wib
Ayaaaahhhhh..........!!!!!!!!
Anakku berteriak sekeras-kerasnya di telingaku.
Astaga sudah jam setengah tujuh pagi.... oohhhh tidaaaaaaaaaakkkkkkk.

Terlewatlah sudah sholat subuh hari ini.
ah sialnya aku pagi ini, sebuah rizki telah ku sia-siakan di pagi yang dingin ini.

Seperti biasa, perasaan itu muncul tatkala aku mengarungi lautan kemacetan lalu lintas kota Jakarta.... masihkah aku hidup sampai saat sholat Dzuhur nanti tiba......? Aku tidak mau mati dalam keadaan belum sholat.
ya Allah izinkanlah aku berjumpa denganMu siang ini, panjangkanlah umurku sampai aku menyelesaikan doa-doa sesudah sholatku.
Semoga aku bisa berjumpa dengan Mu siang ini seperti siang-siang sebelumnya.

"Kematian adalah awal dari kehidupan yang sesungguhnya."

Tuesday, May 03, 2005

Isteriku, Idolaku


Suit...suit......!!!!!! Seksi booo......!!!!!!
Sebuah situasi di salah satu mall di Jakarta Selatan dimana seorang gadis cantik ranum jelita melintas diantara kerumunan kecil anak-anak pria tanggung yang spontan menggodanya.
Terlintas dalam benakku, "gile kece juga tuh anak." Lalu sesaat ku lirik ke arah isteriku... hhhmmmhhhh....... "ternyata dia masih tetap Idolaku"

Saat itu di tahun 2002 atau 3 tahun yang lalu saat perjumpaan kami setelah 10 tahun tiada berjumpa, saya bertemu kembali dengan teman SMP saya dirumah salah seorang kerabat dekat.
Saat itu saya selalu berdoa kepada Allah SWT agar kelak diberikan teman hidup yang terbaik bagi diri saya, bagi kedua orang tua saya, bagi keluarga saya dan bagi anak-anak saya.
Menunggu satu, dua, tiga tahun setelah putus hubungan dengan pacar lama.....pacar baru tak kunjung tiba..... ah betapa sialnya aku ini, gaji pas-pasan dan pacarpun tak kunjung datang.
Akupun sempat berteori dengan seorang sohib kentalku.
Teorinya begini :
Apabila ada seorang cewek yang tidak punya cowok, maka cewek tsb :
1. Jelek => itulah kenapa dia nggak punya cowok.
2. Cantik tapi sombong => pasti cowok-cowok pada males deketin dia.
3. Baru putus dengan cowoknya.
Note : Teori ini berlaku hanya untuk cewek normal atau dalam kondisi yang bisa disebut sebagai cewek normal baik jasmani dan rohani.

Ternyata saat itu Isteriku sudah putus dari pacarnya beberapa saat sebelum kami bertemu kembali. Dan.......perjuanganpun dimulai.

Langkah pertama :
Minta nomer HP & telpun rumah dari kawan dekatnya.

Langkah kedua :
SMS dikirim............... isinya : "Masih inget gw nggak.....?"
SMS dibalas............... isinya : "Ini siapa yah.....?"
SMS dikirim.............. isinya : "ini Ade temen lo kelas dua waktu di SMP dulu, inget nggak.....?"
SMS dibalas............... isinya : "ooohhh, ingat...ingat......"
bla...bla...bla...bla....dan seterusnya.

Langkah ketiga :
Ngajak ketemuan.
Tempat : 21 Cinere Mall
Situasi : lumayan rame
Habis nonton, Makan ....bla..bla..bla..... pulang.

Beberapa saat setelah langkah-langkah berikutnya kami pun berkomitment untuk menjadi sepasang kekasih, hingga suatu malam di sekitar daerah Blok A di atas Yamaha RX-King 135cc th pembuatan 1995 dengan nomor polisi B5822VB warna hitam.... kamipun bersepakat untuk melanjuti hubungan kami ke jenjang pernikahan.
Persiapanpun dimulai, hingga.... saat itupun tiba.

Setelah ijab kabul saya sempat terisak tatkala membaca salah satu lembar buku nikah dimana saya berjanji bahwa saya tidak akan menyia-nyiakan isteri saya serta tidak akan menelantarkannya.
Hal itu selalu terngiang di telingaku sampai detik ini, dimana saya selalu memakai cincin kawin kemanapun saya pergi agar ada yang mengingatkan saya bahwa saya harus selalu menjunjung tinggi hubungan pernikahan kami.
Banyak sekali wanita cantik, pintar & mendekati sempurna di luar sana..... namun tidak ada yang sebanding dengan Isteriku tercinta.
Beliau adalah seorang isteri yang bisa membuat hidup ini menjadi sangat berarti bagiku.
Selalu kupandangi wajahya saat dia terlelap dalam tidurnya dan kukecup keningnya sebelum aku tidur seraya mengucapkan "Aku sayang kamu, Kamu tetap Idolaku."