Sunday, July 24, 2005

Jiwa yang lemah

Entah mengapa air mata ini mudah sekali menampakkan ujudnya....
Entah mengapa dada ini sering sekali terasa gundah.....
Entah mengapa aku merasa menjadi teramat sangat cengeng....

Semuanya terjadi begitu saja akhir-akhir ini, begitu lemahnya jiwa.... terlalu rapuh untuk bisa bertahan hidup dibelantara yang sarat dengan ketidak pedulian terhadap sesama....

Tidak.......
Bukan jiwa ini yang lemah melainkan hati ini yang mulai melunak.... mulai bisa melihat segala sesuatunya dengan mata hati...... semoga mata hati ini mampu menuntunku menuju Ridho-Nya.

"Terima kasih ya Allah atas segala apa-apa yang telah engkau berikan kepada kami dan terima kasih telah mendengarkan doa-doaku."

Wednesday, July 06, 2005

Ku jual sudah harga diriku......!!!!!!!

"Bodoh benar kamu... kan sudah saya bilang sebelumnya kalau kamu itu harus...bla..bla..bla....."
Akupun menjawab.... "Baik pak, akan saya laksanakan.... mohon maaf atas kebodohan saya pak....!!!"

Ingin ku luluh lantakkan orang itu... namun saat itu aku terkondisikan sebagai pihak yang tidak berdaya.

Ingin ku teriak sekuat tenaga... namun keadaan tidak memungkinkan.

Ingin ku mengikuti emosiku... namun aku harus menahannya demi kelangsungan hidup keluargaku.

Sungguh..... sebuah belantara kehidupan yang sangat menyeramkan, saling tikam, saling dusta dan saling menjatuhkan.
Memang lidah itu tak bertulang dan memang memori ingatan seseorang itu terbatas.... namun tidak akan pernah lupa seseorang yang teraniaya atas semua perlakuan tidak baik terhadap dirinya.
Berapapun bayaran yang diberikan tidaklah bisa memadamkan api kesedihan dihati ini, aku sudah memaafkannya atas segala perilaku buruknya... namun naluriku tidak bisa berkata bohong, memang rasa sakit itu berada dihatiku yang paling dalam dan akan selalu membekas disana.... namun kucoba untuk memaafkan......

Sungguh suatu perjuangan yang teramat berat....... kubiarkan mereka menginjak-injak harga diriku serta mempermainkan perasaanku setiap saat mereka mau.

Sakit..... sakit sekali... namun aku tetap bisa bertahan.... Karena keluargaku selalu menghargai dan menjunjung tinggi martabatku didalam keluarga.... sungguh... itulah yang ku cari, sesuatu yang tak ternilaikan......!!!!!!

"Ayah sayang kamu dan Bundamu nak.....!!!!!"

Saturday, July 02, 2005

Maut menyapaku pagi ini....

Sabtu 02 Juli 2005 pukul 07:00, seseorang menyibakkan selimutku ditengah tidurku sedari malam tadi.... ah bunda lupa rupanya membangunkan ayah untuk sholat subuh hari ini.
Rupanya aku tidur terlalu pulas setelah semalam pulang lewat tengah malam seusai melepas kepergian rekan-rekan dalam rangka touring ke Pandeglang untuk menghadiri pernikahan salah satu rekan kami.

"Permulaan yang kurang baik dihari ini."

Dan........ hari ini pun dimulai......
Start dari rumah pukul 07:40, menuju rumah mertua untuk mengantarkan sang isteri beserta buah hatiku melewati hari Sabtu ini dirumah orangtuanya.
Setelah itu mulai kupacu kuda besiku dengan agak sedikit laju....... rupanya mesin tua ini masih bisa unjuk gigi diantara generasi muda itu.

Kecepatan mendekati hampir 100 km/jam, memang pagi ini sengaja kupacu kuda besi itu agak sedikit diatas rata-rata agar bisa segera sampai dikantor...... namun tanpa kusadari ada sebuah mobil berwarna hitam yang berlawanan arah membelokkan mobilnya kearah kanan sehingga memotong jalanku.... Astaghfirullah..... jarak pengereman yang sangat tidak ideal menurutku... namun apadaya aku harus memperjuangkan hal tersebut..... mulai ku injak rem motorku sekuat tenaga hingga jarak yang tersisa tinggal 30 cm dari bagian belakang mobil tersebut, rupanya Allah masih mendengarkan doaku, doa isteriku dan doa anakku agar aku bisa selamat melalui belantara lalu lintas kota Jakarta ini.

Aku luput dari kecelakaan tersebut karena aku mengalihkan kemudiku kearah kanan sehingga tidak jadi aku menabrak mobil tersebut.
Aku tidak peduli siapa yang salah saat itu dan akupun tidak marah kepada pengemudi mobil tadi yang tidak menginjak remnya padahal aku yakin dia tahu bahwa seharusnya ia berhenti sejenak untuk membiarkan aku lewat........ Alhamdulillah... terima kasih banyak ya Allah..aku masih diberikan keselamatan pagi ini dan semoga engkau masih memberikan aku keselamatan untuk sisa hari ini.

"Ya Allah... janganlah Engkau biarkan aku mati dalam keadaan belum Sholat.... karena aku ingin melihat wajahMu dari tempat yang paling indah di SurgaMu....."

Ternyata maut telah menyapaku pagi ini dan ia mengingatkan aku agar selalu dalam keadaan siap untuk menghadapNya setiap saat.