Monday, November 14, 2005

Ibunda Berpulang

Kamis 10 November 2005 @ 13:45 Wib aku dikejutkan dengan kabar tentang kondisi ibunda yang mengharuskan aku untuk bergegas menghampirinya.
Deru kuda besi membelah padatnya lalulintas kota Jakarta siang itu hingga tiba dikediaman sang Ibunda sekitar pukul 14:30 Wib.
Tak lupa sholat Dzuhur dan sedikit doa kupanjatkan agar segala kemudahan dan berkahNya dapat diturunkan buat sang Ibunda pada hari itu.

Kugenggam tangan Ibu yang saat itu tengah tak berdaya, seperti beliau menggenggam tanganku saat aku kecil dulu.
Doa-doa serta kalimah syahadat kulantunkan ditelinga Ibunda yang sedang menanti sang Malaikat maut untuk mencabut nyawanya.

"Bu, apabila ibu ingin pergi kami ikhlas ibu.... janganlah kau ragu, saya akan menjaga bapak.... janganlah ibu khawatir."

"Pergilah dengan tenang Bu, mohon maaf atas kesalahan kami semua & saya mohon ridho ibu... saya sayang ibu."

Nafasnya mulai melemah hingga akhirnya sebuah nafas panjang mengakhiri hidup beliau pada pukul 15:40 Wib.

"Inalillahi Wa Inalillahi Rojiun"
"Terima kasih ya Allah, engkau telah mengijinkan Ibunda untuk melewati sakratul maut sehalus mungkin."


Memang ini kali pertama aku menyaksikan seseorang yang sangat kucintai mengakhiri hidupnya..

"Alhamdulillah ya Allah yang telah mengabulkan doaku hari ini dimana Ia telah mengijinkan aku bertemu dengan sang Ibunda sebelum beliau berpulang."


Rupanya ulang tahun kemarin merupakan ulang tahun terakhir sang Ibunda.
Pesan terakhir Ibundapun dapat kami lakukan dengan sempurna yaitu berlebaran dikampung halaman beliau, lebaran terakhir sang Ibunda dikampung halamannya.

"Selamat Jalan Ibu, semoga Allah berkenan memberikan kemudahan-kemudahan buat Ibu untuk mencapai tempat terbaik disurgaNya."
"Kami sayang Ibu, kami cinta Ibu."
"Tunggulah kami dipintu Surga Allah Ta'ala"

"Bunda, ada dan tiada dirimu kan selalu ada di dalam hatiku."
(Bunda ~ Melly Goeslaw)


"Bila waktu t'lah memanggil teman sejati hanyalah amal, Bila waktu t'lah terhenti teman sejati tinggallah sepi."
(Bila Waktu T'lah Berakhir ~ Opick)


"Sebaik-baik guru adalah mati, awal dan akhir dari hidup, menjadikan kita lebih arif & bijaksana bagi insan yang mengerti, kuncinya adalah sabar, ikhlas serta tawakal."
(Sebuah SMS dari Bayu Bharata)

Hari ini aku telah kehilangan seorang wanita sejati yang selalu menjalani hidupnya dengan ikhlas dan tanpa pamrih.
Hari ini aku kehilangan seorang pembuat sambal bawang terbaik dibelahan dunia ini.
Hari ini aku kehilangan seseorang yang selalu membawakan bekal makan siang porsi besar untuk anaknya.
Hari ini aku kehilangan seseorang yang selalu membangunkanku dipagi hari untuk melalui rutinitas setiap hari.
Hari ini...... malaikat maut menjemput Ibunda tercinta untuk kembali kepada Illahi.

Terima kasih banyak kami sampaikan kepada para kerabat yang telah turut berduka & mendoakan arwah sang Ibunda.
Mohon maaf kepada para pengguna jalan HR Rasuna Said-Kemang-Cipete-Ciledug-Tangerang yang pada saat itu telah terganggu dengan kehadiran aku beserta kuda besi yang kupacu dalam kecepatan cukup tinggi.... sekali lagi mohon maaf... hal itu aku lakukan agar senantiasa bisa berjumpa dengan Ibunda untuk yang terakhir kalinya.
Mohon maaf kepada para kerabat yang tidak sempat bertemu dengan jenazah Ibunda & Keluarga di kediaman kami dikarenakan waktu yang mengharuskan kami bergegas untuk membawa jenazah Ibunda ke Kranggan - Temanggung Jawa Tengah.

Ibunda tercinta lahir 29 Oktober 1948 di Temanggung Jawa Tengah wafat 10 November 2005 di Jakarta dalam usia 57 tahun.
Ibunda meninggalkan seorang suami, 5 orang anak & menantu serta 9 orang cucu.

"Dari seorang anak yang kini merindukan sang Ibunda."

4 Comments:

Blogger yaya said...

Turut berduka cita yaa..

12:13 AM  
Blogger itha said...

turut berduka cita.

1:31 AM  
Blogger uut, said...

Turut berduka cita..
semoga keluarga yg ditinggalkan diberi kekuatan.

1:38 PM  
Blogger munadi said...

SALAM DOA TERBAIK KEPADA ALMARHUMAH DAN KEPADA YG DITINGGALKAN SEMOGA DIBERIKAN KETABAHAN DAN KESABARAN...

11:20 AM  

Post a Comment

<< Home