Thursday, June 23, 2005

Maafkan saya Ibu


Sore menjelang malam sebelum perempatan ITC Fatmawati aku sempat tertegun sejenak dimana kudapati seorang ibu setengah baya bertubuh gemuk hampir saja terjatuh dan tergilas sebuah metromini.

Wajah yang tadinya segar bugar berubah aura menjadi wajah yang penuh dengan kesedihan... walaupun metromini itu akhirnya berhenti dan menawarkannya untuk naik, namun ditolaknya.... aku bisa melihat dan merasakan rasa takut, kesal & marah berampur menjadi satu dan berkecamuk dalam diri ibu tersebut.

Hampir saja aku melindas gelas plastik bekas minuman mineral yang digunakannya untuk mengamen, "Bu, ini gelasnya...diambil dulu nanti keburu kelindes sama kendaraan yang lainnya"
Hanya perkataan itu yang bisa aku lontarkan untuk menghibur hatinya yang duka lara dan ia pun berlalu dari pandanganku seiring dengan putaran gas sepeda motor yang mengharuskan aku cepat pulang ke rumah.

Wajahnya terus terbayang hingga malam tiba, dan akupun mulai teringat dengan sosok wanita tua yang biasa ku panggil "Ibu", seorang wanita yang sering memarahiku sewaktu aku kecil.... namun aku yakin kalau itulah tanda kepedulian beliau terhadapku, seorang wanita yang selalu bingung menyiapkan makanan untuk aku waktu aku kecil dulu karena aku dulu susah sekali makan, seorang wanita yang selalu membangunkanku dipagi hari, seorang wanita yang selalu membekali makan siang dalam porsi yang padat karena takut kalau anaknya kelaparan, seorang wanita yang selalu ngedumel kalau rumahnya terlihat kotor....namu bagiku itu adalah nyanyian dan syair terindah sepanjang hidupku.

Kini Ibu sedang lara, penyakit yang dideritanya harus dioperasi namun beliau tidak mau karena Ibu tidak mau membuat susah anak-anaknya karena biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit.... sementara saya hanya bisa membelikannya beberapa botol sari buah merah yang konon bisa mengobati berbagai macam penyakit, saya selalu berdoa semoga ada rejeki berlebih yang bisa saya gunakan untuk biaya operasi Ibu.

"Ya Allah, berikanlah kami sedikit rizki berlebih darimu dihari ini dan berikanlah selalu kesehatan serta ni'mat Iman & ni'mat Islam pada Ibu."

"Maafkan saya Ibu, saya hanya bisa meringankan sedikit beban Ibu.... semoga ini hanyalah awal dari itikad baik saya untuk selalu menjaga Ibu sampai akhir hayat memisahkan kita."

0 Comments:

Post a Comment

<< Home